Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Contoh Pidato Tema Idul Adha Wujud Keikhlasan Tak Tertandingi


Pidato adalah sebuah kegiatan berbicara atau berorasi untuk menyatakan pendapatnya, atau memberikan gambaran tentang suatu hal yang ditujukan untuk orang banyak. Pidato biasanya dibawakan oleh seorang yang memberikan orasi-orasi, dan pernyataan tentang suatu hal/peristiwa yang penting dan patut diperbincangkan. Pidato adalah salah satu teori dari pelajaran bahasa indonesia. Pidato banyak jenisnya, di antaranya, pidato sambutan yang disampaikan pada awal sebuah acara atau pidato kenegaraan yang disampaikan oleh presiden.

Pidato yang baik dapat memberikan suatu kesan positif bagi orang-orang yang mendengar pidato tersebut. Kemampuan berpidato atau berbicara yang baik di depan umum dapat membantu untuk mencapai jenjang karier yang baik. Contoh pidato yaitu seperti pidato kenegaraan, pidato menyambut hari besar, pidato pembangkit semangat, pidato sambutan acara atau event, dan lain sebagainya. Dalam berpidato, penampilan, gaya bahasa, dan ekspresi kita hendaknya diperhatikan serta kita harus percaya diri menyampaikan isi dari pidato kita, agar orang yang melihat pidato kita pun tertarik dan terpengaruh oleh pidato yang kita sampaikan. ..Kumpulan Pidato Lengkap
 
 

Tata Tertib dan Etika Berpidato

Tata cara berpidato merujuk kepada langkah-langkah dan urutan untuk memulai mengembangkan dan mengakhiri pidato. Adapun langkah-langkah dan urutan berpidato secara umum diawali dengan pembukaan, sajian isi, dan penutup.

Sementara itu etika berpidato merujuk kepada nilai-nilai kepatutan yang perlu diperhatikan dan dijunjung ketika seseorang berpidato. Ketika berpidato, kita tidak boleh menyinggung perasaan orang lain, sebaliknya berupaya untuk menghargai dan membangun optimism bagi pendengarnya. Selain itu, keterbukaan, kejujuran, empati, dan persahabatan perlu diusahakan dalam berpidato.     
 

Jenis – jenis Pidato

Berdasarkan pada sifat dari isi pidato, pidato dapat dibedakan menjadi :
  1. Pidato Pembukaan, adalah pidato singkat yang dibawakan oleh pembaca acara atau mc.
  2. Pidato pengarahan adalah pdato untuk mengarahkan pada suatu pertemuan.
  3. Pidato Sambutan, yaitu merupakan pidato yang disampaikan pada suatu acara kegiatan atau peristiwa tertentu yang dapat dilakukan oleh beberapa orang dengan waktu yang terbatas secara bergantian.
  4. Pidato Peresmian, adalah pidato yang dilakukan oleh orang yang berpengaruh untuk meresmikan sesuatu.
  5. Pidato Laporan, yakni pidato yang isinya adalah melaporkan suatu tugas atau kegiatan. 
  6. Pidato Pertanggungjawaban, adalah pidato yang berisi suatu laporan pertanggungjawaban.


Berikut Contoh Pidatonya:

 

 Contoh Pidato Tema Idul Adha Wujud Keikhlasan Tak Tertandingi

Allahu Akbar- ALLahu Akbar- Allahu Akbar – WaliLlahil Hamd.
Jama’ah Idul Adha yang senantiasa mengharapkan ridha Allah swt.
Alhamdulillah, tentu merupakan satu kenikmatan dan kebahagiaan yang tiada terhingga bahwa pada hari ini kita merayakan hari raya Idul Adha, hari raya terbesar bagi umat Islam yang bersifat internasional, setelah dua bulan sebelumnya kita merayakan hari raya Idul Fithri. Pada hari ini sekitar tiga juta umat Islam dari beragam suku, bangsa dan ras serta dari berbagai tingkat sosial dan penjuru dunia berkumpul dan berbaur di kota suci Makkah Al-Mukarramah untuk memenuhi panggilan Allah menunaikan ibadah haji: “Dan serulah manusia untuk menunaikan ibadah haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh“. (Al-Hajj: 27)
Hari raya Idul Adha juga merupakan hari raya istimewa karena dua ibadah agung dilaksanakan pada hari raya ini yang jatuh di penghujung tahun hijriyah, yaitu ibadah haji dan ibadah qurban. Kedua-duanya disebut oleh Al-Qur’an sebagai salah satu dari syi’ar-syi’ar Allah swt yang harus dihormati dan diagungkan oleh hamba-hambaNya. Bahkan mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah merupakan pertanda dan bukti akan ketaqwaan seseorang seperti yang ditegaskan dalam firmanNya: “Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati”. (Al-Hajj: 33) Atau menjadi jaminan akan kebaikan seseorang di mata Allah seperti yang diungkapkan secara korelatif pada ayat sebelumnya, “Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan apa-apa yang terhormat di sisi Allah maka itu adalah lebih baik baginya di sisi Tuhannya”. (Al-Hajj: 30)
Kedua ibadah agung ini yaitu ibadah haji dan ibadah qurban tentu hanya mampu dilaksanakan dengan baik oleh mereka yang memiliki kedekatan dengan Allah yang merupakan makna ketiga dari hari raya ini: “Qurban” yang berasal dari kata “qaruba – qaribun” yang berarti dekat. Jika posisi seseorang jauh dari Allah, maka dia akan mengatakan lebih baik bersenang-senang keliling dunia dengan hartanya daripada pergi ke Mekah menjalankan ibadah haji.
Namun bagi hamba Allah yang memiliki kedekatan dengan Rabbnya dia akan mengatakan “Labbaik Allahumma Labbaik” – lebih baik aku memenuhi seruanMu ya Allah…Demikian juga dengan ibadah qurban. Seseorang yang jauh dari Allah tentu akan berat mengeluarkan hartanya untuk tujuan ini. Namun mereka yang posisinya dekat dengan Allah akan sangat mudah untuk mengorbankan segala yang dimilikinya semata-mata memenuhi perintah Allah swt.

Allahu Akbar- ALLahu Akbar- Allahu Akbar – WaliLlahil Hamd.
Kini hal-hal yang menyangkut pengorbanan telah banyak yang hilang digantikan dengan spirit mengabdi kepada motif mendapatkan keuntungan setinggi-tingginya. Semua dilakukan dengan pamrih yang kian lama kian menjauhkan individu dari ikatan-ikatan sosial. Idul Adha mengandung spirit untuk menautkan kembali ikatan-ikatan yang telah terlepas itu.

Karena itu, spirit yang terlahir sekian ratus tahun lalu itu menjadi sangat relevan hingga hari ini. Dalam konteks Indonesia, semangat ini bahkan telah menjadi sebuah urgensi. Banyak persoalan bangsa muncul akibat lemahnya spirit untuk berkorban bagi orang lain, spirit untuk berkorban bagi sesama.

Yang jauh lebih menonjol dalam kehidupan sehari-hari sekarang adalah semangat untuk menang sendiri, kaya sendiri, berkuasa sendiri, dan benar sendiri. Spirit seperti ini sudah barang pasti tak menghiraukan penderitaan sesama.

Korupsi, kolusi, dan konspirasi adalah fenomena yang terlahir dari dominasi tata nilai seperti itu. Dan menjadi sebuah kelaziman bila sebagai dampaknya lahirlah penyakit-penyakit sosial. Seperti kemiskinan, kebodohan, kejahatan, keterbelakangan, dan ketertindasan.

Adalah saat yang tepat bagi bangsa ini untuk mengambil hikmah atas hakikat Idul Adha. Tepat karena bangsa ini masih berkubang dalam krisis setelah terpuruk hampir satu dekade. Tepat pula karena di seluruh penjuru negeri kian banyak saudara-saudara sebangsa dan setanah air yang membutuhkan uluran tangan akibat kehidupan yang serbakekurangan.

Korban tsunami di Aceh dan Sumatra Utara masih banyak yang didera nestapa. Juga korban gempa di Yogyakarta dan Jawa Tengah, korban banjir di Sumatra, dan korban lumpur panas di Sidoarjo. Semua kenestapaan itu menunggu pengamalan atas spirit yang membebaskan

Hadirin wal Hadirat RahimakumuLlah.
Demikian sungguh pelajaran yang sangat berharga. Kita selaku generasi masa kini telah berhutang budi kepada generasi-genersai sebelumnya dalam seluruh apa yang kita ni`mati saat ini sebagai hasil dari pengorbanan, perjuangan dan sikap mereka yang mendahulukan kepentingan orang lain. Maka sepatutnyalah jika kita melanjutkan rangkaian pengorbanan mereka itu sehingga kita dapat menyampaikan keni`matan ini kepada generasi berikutnya seperti yang telah dilakukan oleh generasi sebelum kita. Akankah generasi kita saat ini mampu menghargai makna pengorbanan dan mendahulukan kepentingan orang lain? Apakah generasi kita mampu mempertahankan akhlak luhur seperti ini yang memang telah diperintahkan oleh Allah swt?. “Dan orang-orang yang telah menempati Kota Madinah dan telah beriman (Anshar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (orang Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (Al Hasyr: 9)
Disini hari raya Idul Adha kembali hadir untuk mengingatkan kita akan ketinggian nilai ibadah haji dan ibadah qurban yang sarat dengan pelajaran kesetiakawanan, ukhuwwah, pengorbanan dan mendahulukan kepentingan dan kemaslahatan orang lain. Semoga akan lahir keluarga-keluarga Ibrahim berikutnya dari bumi tercinta Indonesia ini yang layak dijadikan contoh teladan dalam setiap kebaikan untuk seluruh umat.


beberapa contoh yang merupakan teks pidato. Semua contoh meliputi tentang pidato bahaya narkoba, pidato perpisahan, pidato kebersihan, pidato pendidikan, dan yang terakhir pidato moral atau pendidikan karakter. Contoh pidato bahasa jawa tentang narkoba, contoh pidato bahasa jawa tentang pendidikan, contoh bahasa jawa tentang kebersihan, contoh pidato bahasa jawa tentang perpisahan, contoh pidato bahasa jawa tentang kesehatan, dll.Dari mulai contoh yang pertama hingga akhir silahkan bisa dijadikan untuk referensi bagi yang membutuhkan.

 

 Contoh Naskah Pidato Singkat dalam Berbagai Tema


Banyak sekali Contoh pidato yang tersedia disini dari Contoh pidato bahasa jawa, Contoh Pidato Bahasa Sunda, contoh pidato bahasa inggris singkat, contoh pidato bahasa inggris tentang pendidikan
,contoh pidato bahasa inggris tentang covid-19, pidato bahasa inggris tentang akhlak, contoh pidato bahasa inggris singkat tentang islam, materipedia.my.id, pidato bahasa inggris singkat tentang pendidikan, contoh pidato bahasa inggris tentang lingkungan, contoh pidato bahasa inggris tentang menjadi diri sendiri, contoh pidato bahasa jawa tentang pendidikan, contoh pidato bahasa jawa tentang covid-19, contoh pidato bahasa jawa tentang perpisahan, contoh pidato bahasa jawa tentang menuntut ilmu, contoh pidato bahasa jawa tentang kesehatan, pidato bahasa jawa tengah, pidato bahasa jawa krama, pidato bahasa jawa singkat tentang kebersihan . pidato bahasa sunda tentang pendidikàn, pidato bahasa sunda tentang kebersihan ,pidato bahasa sunda tentang perpisahan, pidato bahasa sunda tentang corona , pidato bahasa sunda tentang pendidikan, pidato bahasa sunda tentang akhlak, pidato bahasa sunda tentang bersyukur, pidato bahasa sunda lucu. pidato bahasa arab tentang pendidikan,pidato bahasa arab singkat dan pendek,pidato bahasa arab latin, kumpulan pidato bahasa arab, kumpulan pidato bahasa arab tentang ilmu, pidato bahasa arab tentang ibu, teks pidato bahasa arab tentang akhlak, pidato bahasa arab tentang kebersihan, pidato bahasa jepang, pidato bahasa korea tentang pendidikan, pidato bahasa arab, pidato bahasa korea tentang islam, pidato bahasa thailand, pidato bahasa inggris
pidato bahasa cina, teks bahasa korea, pidato bahasa Jerman, pidato bahasa Belanda, Pidato Bahasa Malaysia,

 

Selalu Kunjungin Selalu materipedia.my.id Untuk Mendapatkan Pidato Terbaru

Posting Komentar untuk "Contoh Pidato Tema Idul Adha Wujud Keikhlasan Tak Tertandingi"